KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi investor jangka panjang, emiten saham yang konsisten membagikan dividen, layak mendapat perhatian lebih. Belum lama ini, emiten Grup Astra mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun 2017. Beberapa perusahaan keping biru juga dikabarkan bersiap membagi dividen.
Ada beberapa emiten jagoan yang cukup royal membagi dividen. Salah satunya ialah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Rasio dividen terhadap laba bersih (dividend payout ratio) UNVR juga selalu mencapai 100%. Hal ini membuat UNVR menjadi anggota LQ-45 yang memiliki tingkat pembagian dividen tertinggi.
BACA JUGA
Beberapa emiten konsumer lain juga tercatat sebagai pemberi dividen besar. Misal PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) serta PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengatakan, wajar jika emiten konsumer tak tanggung-tanggung dalam membagi dividen. Pasalnya, sektor ini tergolong sektor yang defensif. Alhasil, jika ada guncangan ekonomi, sektor konsumer biasanya tetap bisa mempertahankan margin labanya. "Hampir semua orang pasti membutuhkan barang konsumsi," ujar Kevin, Kamis (12/10).
Faktor fundamental perusahaan pun berpengaruh dalam besaran dividen yang dibagikan. Perusahaan yang sudah cukup matang dan menguasai pangsa pasar, biasanya tak perlu melakukan ekspansi yang masif. Sehingga, tak jadi soal jika sebagian besar laba emiten-emiten ini dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Tapi Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter mengatakan, bukan berarti emiten yang membagi dividen besar tak perlu ekspansi. "Belanja modal mereka biasanya sudah bisa dibiayai dari depresiasi maupun amortisasi yang ada di dalam pembukuan," papar Jhon.
Dividen meningkat
Sektor pertambangan juga sempat cukup royal membagi dividen. Lantaran bisnis sepi, rasio pembayaran dividen emiten tambang seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) cukup tinggi. Ini karena emiten sempat menahan ekspansinya.
Jhon menilai, ada kemungkinan besar jumlah dividen yang dibagikan emiten pada tahun ini akan lebih besar ketimbang tahun lalu. Pasalnya, rata-rata pertumbuhan laba bersih emiten masih bisa mencapai 8%. "Sehingga, jumlah dividen seharusnya bisa lebih tinggi di tahun ini," tandas Jhon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar